Mengapa Ada Paradoks?Deprecated: Function eregi_replace() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 99 Deprecated: Function split() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 103 Oleh: Majid Fakhri
Jadi yang sedemikian merupakan peperangan antithesis untuk
menyingkap ketidaksempurnaan dari kesempurnaan dan kejelekan dari keindahan…
Manusia merasa bahagia dengan proses penyingkapan ini. Dengan proses ini,
mereka merasa bangga jika mereka berharga untuk kesuksesan sejati, bukan sebuah
kesuksesan palsu. Aturan yang sama ini dapat diterapkan pada segala
ketidaksempurnaan dan penderitaan.. sejam bersabar dapat menuai hasil
kebahagiaan dan kesenangan selama bertahun-tahun. Segala sesuatu dapat ditahan
jika dibandingkan dengan hal-hal lain yang memiliki nilai yang lebih tinggi.
Jadi penyakit merupakan sebuah jalan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih
baik; bahaya merupakan sebuah jalan untuk lebih menghargai keamanan;
mengenal keniscayaan hidup berupa penyakit untuk mempekerjakan dokter, ahli
kimia dan perawat dan keharusan membeli pakaian untuk memberdayakan
pabrik-pabrik tekstil; tanam-tanaman yang segera membusuk dan penyerapan
nutrisi yang membuat industry tanaman hidup dan berkembang, menghasilkan buah
dan sebagainya.. Kepunahan generasi tua melahirkan generasi muda. Proses
semacam ini berlanjut terus pada seluruh aspek kehidupan. Jika hukum seperti
ini tidak berlaku, kehidupan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Maka
tiada maknanya kematian, kebahagiaan, harapan, rasa dan kejadian-kejadian yang
mengejutkan. D O son! Apakah ada sesuatu yang baru? S Yes Dad! Saya telah berpikir banyak tentang
argumen kebertujuan yang telah kita bincangkan bersama…saya mencoba sebuah
pertanyaan “mengapa”, namun pertanyaan sederhana ini menggiring saya pada
pertanyaan yang lebih banyak dan luas, namun saya tidak dapat menemukan
jawabannya, dan saya takut kalau-kalau mengganggu Anda dengan bertanya meminta
penjelasan lebih. D Tidak..Tidak mengganggu sama sekali.
Bertanyalah sesukamu dan jangan pernah ragu. S Jadi…Dad, mengapa Tuhan menciptakan Surga dan
Neraka dan tidak menciptakan Surga saja? Mengapa Dia menciptakan sakit,
kejahatan, kematian, bencana dan penyakit? Mengapa Dia mencipta orang-orang
zalim, orang-orang jahat yang melukai orang-orang tak berdosa dan kaum lemah? D Apakah tahu Son, bahwa engkau telah menjawab
pertanyaan-pertanyaamu sendiri secara tidak sadar? S Kok bisa, Dad? D Engkau berkata: Mengapa harus ada Surga dan
Neraka? Mengapa keduanya diciptakan? Engkau juga berkata: Mengapa kejahatan,
kezaliman, penyakit dan bencana diciptakan? Iyakan…? S Yes Dad! Inilah pertanyaan-pertanyaan yang
mengusik perhatian dan pikiranku belakangan ini. D OK! Biarkan saya menjelaskan masalah atau
masalah-masalah dengan syarat engkau harus menaruh perhatian serius atas apa
yang saya katakan. S Saya mendengarkan penjelasan Anda sepenuh
hati. D Pertama-tama, simak dan hafalkan syair berikut
ini: Jika tiada keburukan, tidak akan ada kecantikan Jika tiada kecacatan, tidak akan ada kesempurnaan. S Yes Dad! Saya telah menghafalkannya. Mudah
untuk dihafal, namun gerangan maksud dari syair tersebut? Atau apa maksud Anda
dalam menyampaikan syair ini? Sungguh syair ini merupakan syair yang indah. D Tentu saja! Tidakkah engkau percaya bahwa jika
wanita cantik seluruhnya dan menarik hingga tingkatan tertentu, maka tidak akan
ada keindahan di muka bumi sama sekali dan tidak akan ada wanita yang cantik
dan menawan! S Bagaimana bisa demikian, Dad? Biarkan saya pikirkan….Iya!…
Benar! Jika wanita cantik seluruhnya…Atau….Jika tidak ada wanita yang jelek
(atau kurang menarik), maka tiada lagi yang namanya kecantikan dan keindahan
sama sekali. … D Tepat sekali! Jika, katakanlah, mata biru
merupakan keindahan dan seluruh wanita di muka bumi ini memiliki mata biru,
maka tiada keistimewaan untuk memiliki mata biru atas mata hitam (atau
sebaliknya). Aturan yang sama dapat diterapkan pada ketinggian, roman muka,
hidung atau fitur lainnya yang rupawan pada tubuh manusia. S Iya.. Jika para wanita cantik dan menawan
seluruhnya, maka tiada artinya lagi kecantikan dan keindahan sama sekali. D Di sisi lain, kejelekanlah yang membuat
kecantikan berarti…Juga bahwa ketidaksempurnaan bermakna bahwa harus ada
kesempurnaan, bukan begitu? S Tapi Dad! Apa kesalahan orang-orang malang
yang memilik rupa yang jelek atau kurang cantik? D Ia tidak memiliki kesalahan.. Ganjaran yang
akan diberikan pada hari Kiamat kelak, tatkala ia diberikan mata yang paling
indah. Artinya jika memainkan perannya dengan baik dan berserah diri kepada
kehendak Tuhan.. Di sisi lain, wanita-wanita lainnya yang merasa bangga dengan
kecantikan mereka (menghina wanita yang kurang cantik, secara langsung atau
tidak langsung) akan diberikan mata yang buruk atau kurang menarik di hari
Kiamat nanti. Pada hari itulah, keadilan akan diterapkan, hari dimana setiap
orang akan menanggung perbuatan yang mereka lakukan, atas niat yang mereka
tanam dalam benak…Tidak akan ada ketidakadilan, kezaliman dan penindasan di hari
itu. S Menakjubkan! Sebuah model filsafat yang benar…
dan aturan yang sama diterapkan pada mereka yang berani, mulia dan pengasih dan
sebagainya.. kita dapat berkata bahwa: Jika tidak ada keserakahan, maka tidak
akan ada sikap pemurah; dan jika tiada kepengecutan, tidak akan ada keberanian;
demikian juga tidak akan ada kemuliaan jika tidak ada kerendahan..logika yang
sama seterusnnya berlaku demikian pada segala paradoks. D Jadi yang sedemikian merupakan peperangan
antithesis untuk menyingkap ketidaksempurnaan dari kesempurnaan dan kejelekan
dari keindahan… Manusia merasa bahagia dengan proses penyingkapan ini. Dengan
proses ini, mereka merasa bangga jika mereka berharga untuk kesuksesan sejati,
bukan sebuah kesuksesan palsu. S Katakan lebih banyak, Dad! Ucapan Anda sungguh
menarik dan pembicaraan tentang filsafatnya adalah sesuatu yang lebih menarik.… D O son! Tema paradoksial ini, kejelekan dan
kecantikan sedemikian luas sehingga benak dapat dengan mudah melacaknya dan
hamper tidak menyentuh konsep tersebut. Berangkat dari itu filsafat Surga dan
Neraka mengemuka… atau dunia dan akhirat mengedepan. Tanpa kesulitan-kesulitan
di dunia mondial ini, kita tidak akan dapat merasakan kebahagiaan di hari
akhirat kelak.. jika tidak ada Kiamat dan Surga, hidup ini sama sekali tidak
akan memiliki makna. Keberdaan dua sisi konsep ini (yaitu jelek dan cantik;
surge dan neraka, hidup dan mati) memiliki makna yang sangat berguna. Rasa,
katakanlah, air segar dikenal; rasa dahaga dan lapar; nikmatnya tidur;
menderita dahaga; kebahagiaan merasa sehat dan demikian seterusnya hanya dapat
dialami tatkala ada titik-seberangnya.… S Semoga Tuhan memberkatimu, Dad!
Jika tiada orang bermata hitam, maka orang yang bermata biru tidak akan
kelihatan cantik! D Boleh jadi sebaliknya… Jika tiada orang yang
bermata biru, maka orang-orang yang bermata hitam tidak akan kelihatan menawan;
jika tiada keduanya, maka orang yang bermata kuning tidak akan kelihatan cantik
dan demikian sebaliknya. Oleh karena itu, keburukan itu bersifat relatif
dan nisbi sebagaimana kecantikan. Sang anak mengulang-ngulang syair berikut ini dengan irama
ritmis: S Jika tiada
keburukan, tidak akan ada kecantikan Jika tiada ketidaksempurnaan, tidak akan ada kesempurnaan Terima kasih atas syair indah, mutiara hikmah dan pepatah
bijak ini. D Baiknya kita berkata: Terima kasih Tuhan atas
hikmah-Nya yang tinggi, penciptaan yang indah dan kehendak agung-Nya.…[AK,
www.wisdoms4all.com] |