AMANAT KEADILAN MANUSIADeprecated: Function eregi_replace() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 99 Deprecated: Function split() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 103 (Surat yang ditulis Imam Ali ibn Abi Thalib as. pada tahun
38 H. dalam pelantikan Malik Asytar sebagai gubernurnya di Mesir. PBB baru saja
mencatat surat ini pada November 2003 dengan nama judul di atas) Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Inilah yang diperintahkan oleh hamba Allah, ‘Amiril
Mukminin’ Ali (bin Abi Thalib), kepada Malik bin al-Harist al-Asytar, dalam
mengamanatkan wewenang kepadanya sebagai gubernur Mesir untuk mengumpulkan
pajaknya, memerangi musuh-musuhnya, mengusahakan kemaslahatan bagi rakyatnya,
dan memakmurkan kota-kotanya.Ia telah menyuruhnya agar bertakwa kepada Allah,
mengutamakan ketaatan kepada-Nya, dan mengikuti apa yang telah
diperintahkan-Nya di dalam Kitab-Nya, yang wajib dan yang sunnah. Tidak akan
bahagia orang yang tidak mengikutinya, dan pasti celaka orang yang menentang
dan mengabaikannya. Dan hendaknya membela Allah Yang Maha Suci dengan tangan,
hati dan lidahnya, karena Allah Yang Maha Mulia Nama-Nya akan membela orang
yang membela-Nya, dan memenangkan orang yang memperjuangkan-Nya. Ia juga memerintahkan kepadanya untuk membersihkan jiwanya
dari tuntutan-tuntutan hawa nafsu, dan mengekangnya pada saat memuncak, karena
hawa nafsu senantiasa menarik kepada keburukan, kecuali yang telah mendapatkan
rahmat Allah. Kriteria Gubernur dan Tanggung Jawabnya
Ketahuilah, wahai Malik! Bahwa saya telah mengutus Anda ke
suatu daerah, dimana sebelumnya pernah dipimpin oleh penguasa-penguasa, yang
adil maupun yang dzalim. Sekarang, rakyat akan memperhatikan tindakan-tindakan
Anda, sebagaimna Anda telah memperhatikan tindakan-tindakan para penguasa
sebelum Anda. Dan, mereka (rakyat) akan menilai Anda sebagaimana Anda pernah
menilai mereka (para penguasa). Sesungguhnya orang bijak diketahui dengan nama baik yang
Allah tebarkan untuk mereka melalui lidah hamba-hamba-Nya. Maka itu, jadikanlah
amal saleh sebagai koleksi yang terbaik. Untuk itu, kuasailah hawa nafsu Anda
dan sayangilah diri Anda dari melakukan apa yang diharamkan atas Anda, karena
menyayangi diri berarti menyeimbangkan diri di antara apa yang disukainya dan
apa yang dibencinya. Jadikan hati Anda belas kasih, cinta dan ramah kepada
rakyat. Janganlah Anda layaknya binatang buas yang siap menerkam mereka, karena
mereka itu adalah satu di antara dua golongan: saudara Anda dalam agama atau
sesama Anda dalam ciptaan. Mereka akan melakukan kekeliruan dan menghadapi
kesalahan. Mereka mungkin berbuat salah dengan sengaja atau karena lalai. Maka,
ulurkanlah kepada mereka ampunan dan maaf Anda, sebagaimana Anda menginginkan
Allah mengulurkan ampunan dan maaf-Nya kepada Anda, karena sesungguhnya Anda di
atas mereka, dan pemimpin Anda di atas Anda, sementara Allah di atas orang yang
telah mengangkat Anda. Dia (Allah) mengendaki Anda mengurus tata kehidupan
mereka (rakyat) dan menguji Anda melalui mereka. Janganlah mengambil langkah untuk memerangi Allah, karena
Anda tidak berdaya di hadapan kekuasaan-Nya, dan Anda senantiasa bergantung
pada ampunan serta rahmat-Nya. Jangan menyesal karena memaafkan, dan merasa
puas ketika melakukan hukuman. Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
pada saat emosi memuncak. Jangan katakan, "Aku telah diberi kewenangan,
aku harus ditaati kapan saja aku mengeluarkan perintah". Karena, hal itu
dapat membusukkan hati, melemahkan agama dan mempercepat keruntuhan
(pemerintahan)-nya. Di saat-saat Anda merasa bangga atau sombong karena
kekuasaan Anda, maka tengoklah besarnya kerajaan dan kekuasaan Allah di atas
Anda. Sesungguhnya Allah kuasa melakukan sesuatu yang tidak sanggup Anda
lakukan meski terhadap diri Anda sendiri. Demikian ini akan meluluhkan
kesombongan Anda, menyeimbangkan temperamen Anda yang tinggi, dan mengembalikan
Anda kepada kebijaksanaan yang telah pergi jauh dari Anda. Hati-hatilah dari berkompetisi dengan Allah dalam
kebesaran-Nya, atau menyerupakan diri dengan-Nya dalam kekuasaan dan
keperkasaan-Nya, karena Allah menghinakan setiap pendakwa kekuasaan dan
melemahkan setiap orang yang sombong. Tempatkanlah Allah sebagaimana posisi-Nya, tempatkan pula
posisi rakyat yang selayaknya di hadapan Anda, kerabat Anda dan orang-orang
yang Anda cintai. Jika Anda tidak memperlakukan mereka demikian, maka Anda
telah melakukan kedzaliman. Dan, jika seseorang telah melakukan kedzaliman
terhadap hamba-hamba Allah, maka di belakang mereka adalah Allah sendiri yang
menjadi lawannya. Dan, apabila Allah adalah lawan seseorang, Dia-lah yang akan
menghancurkan kekuatannya. Ia akan tetap sebagai musuh yang memerangi Allah
sampai ia menghentikan kedzalimannya dan bertaubat. Tak ada yang lebih
menyebabkan hilangnya karunia Allah atau mempercepat pembalasan-Nya selain
meneruskan kedzaliman. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar doa orang yang
tertindas dan mengintai para penindas. Memerintah Haruslah demi Kemaslahatan
Rakyat Secara Menyeluruh
Hendaknya jalan yang paling Anda sukai ialah jalan yang
paling tengah dalam kebenaran, yang paling merata dalam keadilan, dan yang
paling mencakup kepuasan rakyat umum. Karena, ketidakpuasan rakyat banyak akan
mengakibatkan keinginan kalangan elit tidak lagi berarti, sementara ketidakpuasan
kalangan elit akan tertutupi dengan kepuasan rakyat umum. Sesungguhnya kalangan elit itu lebih memberatkan kepala
pemerintahan dalam mengusahakan kesenangan hidup, yang kurang membantu dalam
menghadapi kesukaran, lebih enggan dalam berlaku adil, lebih memelas dalam
meminta, lebih sedikit bersyukur dalam memberi, lebih mencari-cari alasan dalam
menolak, dan lebih lemah menahan sabar dalam kesusahan hidup, daripada rakyat
umum. Rakyat umum ini merupakan tiang agama, himpunan kaum muslimin dan kekuatan
di hadapan musuh-musuh. Karena itu, kecondongan Anda haruslah kepada dan
bersama mereka. Hendaknya bawahan-bawahan Anda yang paling jauh dan paling
tidak disukai Anda ialah orang yang mencari-cari kekurangan rakyat. Jelas bahwa
ada kekurangan dan aib pada rakyat, dan pemimpinlah yang paling patut untuk
merahasiakannya. Janganlah membukakan sesuatu yang tersembunyi dari Anda,
karena kewajiban Anda adalah memperbaiki apa yang nampak pada Anda, sementara
Allahlah yang akan memperkarakan apa yang tersembunyi dari Anda. Maka itu,
tutupilah kekurangan-kekurangan itu sebisa mungkin, niscaya Allah menutupi
kekurangan-kekurangan Anda, sebagaimana yang Anda inginkan agar tetap
tersembunyi dari rakyat. Bersihkanlah ganjalan segala dengki terhadap rakyat,
putuskanlah akar setiap permusuhan dari diri Anda. Janganlah lengah dari apa
yang tidak nampak bagi Anda, jangan pula cepat menerima hasutan provokator,
karena provokator itu adalah penipu, walau ia nampak sebagai orang yang
bermaksud baik. Tentang para Penasihat
Dalam rangka bermusyawarah, janganlah Anda libatkan orang
kikir yang akan menahan Anda dari bermurah hati dan menakut-nakuti Anda akan
kemelaratan, dan orang pengecut yang membuat Anda merasa begitu lemah dalam
urusan-urusan Anda, juga orang serakah yang membujuk Anda mengumpulkan harta
dengan cara-cara busuk. Karena kikir, pengecut dan serakah adalah sifat-sifat
yang berbeda yang disatukan oleh prasangka buruk kepada Allah. Seburuk-buruknya menteri Anda ialah yang pernah menjadi
menteri bagi orang-orang jahat sebelum Anda, dan yang bekerja sama dengan
mereka dalam dosa. Oleh karena itu, mereka tak boleh menjadi orang dekat Anda,
karena mereka adalah pembantu para pendosa dan saudara para penindas. Anda akan
mendapatkan pengganti-pengganti yang terbaik daripada mereka, yang seperti
mereka dalam pandangan dan pengaruhnya, dan tidak seperti mereka dalam dosa dan
kejahatan. Orang-orang yang belum pernah membantu orang dzalim dalam
kedzalimannya atau pendosa dalam perbuatan dosanya. Merekalah yang meringankan beban Anda, yang memberikan
bantuan yang terbaik kepada Anda, yang lebih mencurahkan kasih sayang kepada
Anda, dan yang kurang kecintaan mereka kepada selain Anda. Maka, jadikanlah
mereka pembantu-pembantu dekat Anda, baik dalam hubungan pribadi maupun dalam pertemuan
umum. Kemudian, hendaklah orang terdekat di antara mereka di sisi
Anda ialah orang yang paling terbuka mengatakan kebenaran kepada Anda, dan yang
paling sedikit mendukung kebijakan atau tindakan Anda yang tidak disukai Allah
dari para kekasih-Nya, walaupun semua itu mungkin sesuai dengan keinginan Anda. Bergaullah dengan orang-orang yang bertakwa dan jujur, lalu
didiklah mereka agar tidak menyanjung Anda atau membuat Anda senang dengan
kepalsuan (sesuatu yang tidak pernah Anda lakukan). Karena, banyaknya sanjungan
menumbuhkan rasa besar diri dan menyeret Anda ke dalam kesombongan. Orang baik dan orang jahat tak boleh sama kedudukan mereka
di mata Anda, karena hal ini berarti menahan orang-orang baik dari kebaikan,
dan mendorong orang-orang jahat kepada kejahatan. Sikapilah kedua-duanya sesuai
dengan kedudukannya masing-masing. Ketahuilah, bahwa tidak ada sesuatu yang paling mencitrakan
prasangka baik seorang pemimpin kepada rakyatnya selain melakukan kebajikan
kepada mereka, meringankan beban-beban hidup mereka, dan tidak menuntut mereka
untuk sesuatu yang tidak bisa mereka penuhi. Oleh karena itu, hendaknya Anda
mengambil cara-cara yang memupuk prasangka baik rakyat, karena
prasangka-prasangka baik akan melegakan Anda dari keletihan yang panjang. Sesungguhnya
orang yang paling pantas diprasangka baik oleh Anda ialah orang yang memandang
baik tindakan Anda, dan orang yang patut diprasangka buruk oleh Anda ialah
orang yang memandang buruk tindakan Anda. Janganlah Anda putuskan cara dan kebiasaan hidup yang baik
yang dilakukan tokoh-tokoh masyarakat, yang menciptakan kesejiwaan dan
menebarkan kemaslahatan umum. Janganlah memulai suatu kebiasaan yang merusak
cara-cara lama ini, karena (dalam hal itu) ganjaran tercurahkan atas siapa saja
yang memulai kebiasaan baik tersebut, sedangkan beban dosa dijatuhkan ke atas
Anda lantaran melawannya. Perbanyaklah belajar pada ulama dan menghadiri majlis
orang-orang bijak dalam upaya menstabilkan makmurnya kehidupan negeri Anda, dan
mempertahankan apa yang telah dijalani rakyat sebelumnya dengan penuh
ketabahan. Berbagai golongan Rakyat
Ketahuilah, sesungguhnya rakyat terdiri dari berbagai
golongan; masing-masing tidak akan bertahan hidup kecuali dengan bantuan yang
lain, dan satu sama lainnya akan saling membutuhkan. Di antaranya adalah
tentara Allah, para pegawai sekretariat khusus dan umum, para hakim pengadilan
yang adil, orang yang menangani urusan hukum dan ketertiban, para pembayar
pajak kepala (jizyah) dan pajak dari kalangan kafir yang dilindungi dan dari
kaum muslim, lalu para pedagang dan tukang, kemudian lapisan paling bawah,
yakni fakir miskin. Allah telah menetapkan bagian untuk setiap golongan, dan
telah menetapkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam Kitab-Nya atau sunnah
Nabi (saw.) sebagai amanah-Nya yang yang harus kita tunaikan. Tentara, atas izin Allah, adalah benteng rakyat, perhiasan
penguasa, kekuatan agama, dan sarana kedamaian. Sesunggunya rakyat tidak dapat
hidup tanpa mereka. Tentara tidak akan bertahan lama kecuali dengan dana yang
ditentukan oleh Allah dalam pendapatan (negara), sehingga mereka mendapat
kekuatan dalam menghadapi musuh. Rakyat akan menyandarkan diri pada tentara
kebaikan hidup mereka, dan yang mencukupi segala kebutuhan mereka. Tentara dan rakyat, kedua golongan ini tidak mungkin
bertahan tanpa golongan ketiga, yakni para hakim, pejabat sipil dan para
sekretaris. Hakim akan mengurusi perkara-perkara hukum, pejabat sipil memungut
pajak dari keuntungan dan penghasilan, dan sekretaris melayani urusan-urusan
pemerintahan maupun rakyat umum. Dan, semua golongan itu tidak akan sanggup bertahan tanpa
pengusaha dan pengrajin yang mengusahakan pendapatan negara; mereka menjalankan
pasar, dan berkedudukan lebih utama dari yang lainnya dalam memenuhi kewajiban
sosial. Kemudian ada golongan yang paling rendah, yakni fakir
miskin, yang berhak mendapatkan kemudahan dan bantuan. Sesungguhnya pada Allahlah kepuasan setiap golongan. Dan,
setiap golongan itu mempunyai haknya masing-masing (sekadar kebutuhan mereka)
yang harus dipenuhi oleh pemimpin bangsa. Kepada pemimpin bangsa, hendaknya ia konsisten pada apa yang
diwajibkan kepadanya, yaitu mementingkan kehidupan warga, memohon pertolongan
dari Allah, membulatkan tekadnya untuk komit pada kebenaran, dan tabah dalam
memikul beban kebenaran yang berat baginya maupun yang ringan. 1. Tentara Angkatlah di antara jajaran militer Anda perwira yang paling
tulus kepada Allah dan Rasul serta taat kepada pemimpin Anda. Ia adalah orang
yang paling bersih hati dan yang paling berakal, yaitu orang yang tidak cepat
marah, menerima permohonan maaf, ramah kepada orang-orang lemah, menghindar
dari orang-orang kuat, mampu mengendalikan diri dalam menghadapi kekerasan, dan
tetap gigih meski dalam kelemahan. Akrabkan diri Anda dengan orang-orang yang berakhlak mulia,
keturunan-keturunan baik, keluarga-keluarga terhormat, orang-orang yang
berpengalaman baik, lalu orang-orang yang tegar dan pemberani, orang-orang yang
bermurah hati dan berlapang dada, karena mereka semua itu adalah untaian
kemuliaan dan benih-benih kebajikan. Perhatikanlah urusan-urusan hidup mereka sebagaimana orang
tua memperhatikan anak-anaknya. Janganlah menganggap sesuatu yang mengukuhkan
kehormatan mereka sebagai keterlaluan dari apa yang pantas mereka terima.
Janganlah menyepelekan kelembutan sikap –walaupun secuil- yang hendak Anda
tunjukkan kepada mereka, karena hal ini akan mendorong mereka untuk menumpahkan
kesetiaan mereka kepada Anda, dan menumbuhkan kesan baik mereka tentang Anda. Janganlah Anda mengacuhkan urusan-urusan remeh mereka;
dengan mengalihkan kepedulian kepada hal-hal penting mereka, karena sekecil
apapun kepedulian Anda merupakan kelegaan yang berarti bagi mereka, begitu pula
kepedulain besar Anda adalah kepuasaan yang pasti mereka perlukan. Hendaknya dari angkatan militer yang tinggi kedudukannya di
sisi Anda ialah panglima yang membagi rata bantuannya kepada para tentara dan
mengeluarkan sebagian kekayaannya untuk mencukupi mereka dan mencukupi sanak
keluarga yang tengah mereka tinggalkan, sehingga konsentrasi mereka terfokus
pada jihad melawan musuh. Karena, rasa kasih Anda kepada mereka akan menjadikan
jiwa-jiwa mereka cinta kepada Anda. Sesungguhnya buah hati terbesar bagi para pemimpin ialah
tegaknya keadilan di negeri-negeri dan tampaknya kecintaan rakyat. Namun,
kecintaan mereka itu hanya akan tampak tatkala hati-hati mereka bersih. Dan,
ketulusan mereka hanya akan terwujud jika mereka melindungi pemimpin, dan tidak
menanggung beban berat dari pemerintahannya, serta tidak menunggu-nunggu akhir
masa jabatannya. Maka dari itu, lapangkanlah harapan dan cita-cita rakyat,
biasakan berterima kasih yang sepatutnya kepada meraka, dan pujilah apa yang
dilakukan oleh pekerja-pekerja giat di antara mereka, karena banyaknya menyebut
perbuatan-perbuatan baik mereka menggugah para pemberani dan membangkitkan
orang-orang yang malas, insya-Allah. Hargailah usaha setiap orang dari mereka, janganlah
menisbahkan usaha seseorang pada orang lain, jangan pula memberi imbalan kecil
di bawah kualitas kinerjanya. Kedudukan tinggi seseorang hendaklah tidak
membuat Anda menganggap besar perbuatannya yang kecil, jangan pula kedudukan
rendah seseorang menyebabkan Anda menganggap kecil perbuatannya yang besar. Kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya segala perkara dan
urusan yang menyesatkan dan mengacaukan penilaian Anda. Sesungguhnya Allah
telah berfirman kepada manusia yang menghendaki petunjuk-Nya, “Wahai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan taatilah
pemimpin-pemimpin kamu, dan apabila kamu berselisih pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian (QS. 4:59). Kembalikan kepada Allah berarti bersandar pada ayat-ayat
Kitab-Nya yang jelas dan tegas, dan kembalikan kepada Rasul berarti mengikuti
sunah beliau yang lengkap dan pemersatu. 2. Tentang Hakim Untuk menyelesaikan perkara di antara rakyat, pilihlah
orang yang paling utama menurut pandangan Anda; dimana perkara-perkara (yang
datang kepadanya) tidak menjemukannya, pertikaian tidak membuatnya keras
kepala, tidak berlarut-larut dalam kesalahan, tidak merasa berat dalam menerima
kebenaran kapan saja ia menemukannya, tidak menyandarkan dirinya pada
keserakahan, dan tidak merasa puas dengan data-data terbatas (tentang suatu
perkara) tanpa menyelidikinya secermat mungkin. Ia adalah orang yang paling
waspada terhadap ketidakjelasan, yang paling menjunjung bukti-bukti, yang
paling seksama menghadapi pengaduan penuntut, yang paling sabar memeriksa
perkara, dan yang paling tegas menjatuhkan putusan tatkala perkara itu terbukti
jelas. Ia adalah orang yang tidak terpengaruh oleh sanjungan, dan tidak
termakan oleh penipuan. Orang semacam ini sungguh sedikit. Kemudian, Anda harus selalu mengawasi
keputusan-keputusannya, dan berikan kepadanya gaji yang banyak, yang menutup
segala peluang berdalih (untuk berlaku tidak adil), dan yang mengurangi
keterikatannya kepada orang lain. Tempatkan dia pada suatu kedudukan di sisi
Anda yang tidak dinanti-nantikan oleh pejabat pemerintahan Anda, sehingga dia
terlindung dari sasaran ambisi orang-orang elit di sekitar Anda. Maka, perhatikanlah hal
di atas ini sepenuh-penuhnya, karena sebelumnya agama ini pernah dijadikan alat
di tangan orang-orang jahat; tatkala hawa nafsu menungganginya dan
memperjualbelikannya demi keuntungan duniawi. 3. Pejabat Pemerintahan Perhatikan pula urusan para pejabat Anda. Serahkan kepada
mereka tugas-tugas sebagai ujian untuk mereka, dan janganlah sekali-kali
menunjuk seseorang karena hubungan emosional atau semenak-menak, karena kedua
hal ini merupakan induk dari segala macam kedzaliman dan pengkhianatan. Untuk jabatan-jabatan yang lebih tinggi, pilihlah dari
antara mereka orang-orang yang berpengalaman, mempunyai rasa malu, dan dari
keluarga yang saleh, yang telah lebih dahulu masuk Islam, karena orang-orang
seperti itu memiliki kemulian akhlak yang tinggi dan kehormatan yang amat
bersih. Mereka sangat tidak cenderung kepada keserakahan dan ambisi, pandangan
mereka lebih cermat dalam memperhitungkan akibat segala urusan. Berikanlah kepada mereka rezeki (gaji) yang banyak, karena
hal ini merupakan kekuatan untuk mereka agar menjaga diri mereka tetap bersih,
dan agar mereka tidak menggunakan dana yang berada di tangan mereka, serta
sebagai ancaman atas mereka apabila mereka melanggar perintah Anda atau
menyalahgunakan amanah Anda. Anda pun harus mengawasi pekerjaan-pekerjaan mereka, dan
gunakan orang-orang yang jujur dan setia untuk melaporkan tentang ihwal mereka.
Karena, pengawasan rahasia Anda atas kerja dan tugas mereka akan mendesak
mereka untuk menerapkan rasa tanggung jawab dan bersikap ramah kepada rakyat. Berhati-hatilah terhadap para pegawai pemerintahan. Apabila
seseorang di antara mereka mencoba melakukan penyelewengan sebagaimana laporan
dari semua agen rahasia Anda, maka itu sudah cukup dijadikan sebagai bukti
terhadapnya, lalu Anda harus menjatuhkan hukuman fisik atasnya serta memulihkan
apa yang telah diselewengkannya. Kemudian, Anda menempatkan dia di tempat yang hina,
masukkan dia ke dalam daftar pengkhianat, dan gantungkan kalung kebusukannya di
dadanya. 4. Administrasi Perpajakan Uruslah perpajakan sedemikian rupa sehingga memakmurkan
orang-orang yang wajib bayar, karena dalam kelancaran pajak dan kemakmuran para
pembayarnya terletak kemakmuran semua orang, bahkan selain mereka tidak akan
menjadi makmur tanpa mereka. Karena, semua orang bergantung kepada pajak dan
para pembayarnya. Hendaknya Anda lebih mencurahkan perhatian pada pengolahan
tanah dari pada pengumpulan pajak, karena hanya dengan pengolahan tanahlah
pajak itu bisa diperoleh, dan barang siapa menuntut pajak tanpa mengusahakan
pengelolaan tanah, maka ia telah merusak negeri, menyengsarakan rakyat, dan
pemerintahannya hanya akan bertahan sejenak. Jika mereka mengeluh tentang beratnya pajak, wabah
(pertanian), kekurangan air, kelimpahan air, atau tentang suatu perubahan pada
kondisi tanah karena banjir atau kekeringan, Anda harus menurunkan nilai pajak
sampai pada batas yang dengannya kehidupan mereka diharapkan menjadi baik. Dan
jangan segan-segan melakukan sesuatu yang meringankan beban mereka, karena hal
itu adalah infestasi yang akan mereka kembalikan kepada Anda dalam bentuk
kemakmuran negeri dan kemajuan negara Anda, di samping mendapatkan pujian baik
dari mereka serta kebahagiaan karena menebarkan keadilan di tengah mereka. Anda dapat mengandalkan sisa kekuatan mereka melalui
infestasi yang Anda lakukan pada mereka, yakni pelayanan dan kemudahan untuk
mereka. Anda pun dapat merebut kepercayaan mereka pada keadilan yang Anda
usahakan dengan cara bersikap lembut terhadap mereka. Maka itu, jika terjadi
krisis sedemikian rupa sehingga Anda memerlukan bantuan mereka, niscaya mereka
akan menanggung beban krisis dan bantuan itu dengan senang hati. Karena,
kemakmuran dan pembangunan dapat memikul apa saja yang Anda bebankan kepada
rakyat. Sesungguhnya kerusakan sumber dan lahan terjadi hanya karena
kemiskinan para pengolahnya, sementara para pengolah itu sendiri menjadi miskin
hanya karena konsentrasi para pemimpin pada pengumpulan harta kekayaan,
kecemasan mereka akan kelanggengan (jabatan mereka), dan kekurangan mereka
dalam mengambil pelajaran dari pengalaman dan peringatan sejarah. 5. Jawatan Administrasi Kemudian, Anda juga harus memberikan perhatian khusus
terhadap para pegawai kesekretariatan Anda. Tunjuklah orang yang terbaik di
antara mereka untuk mengurusi urusan-urusan Anda. Percayakan surat-surat Anda
yang memuat kebijakan dan rahasia Anda kepada orang yang baik akhlaknya; yang
tidak terbujuk oleh kehormatan, sehingga ia tidak berkata menentang Anda di
hadapan khalayak. Jangan sampai ia lalai dalam menerima atau menyampaikan pesan
Anda, sehingga menyebabkan Anda tidak mengetahui apa yang dikeluarkannya serta
tidak memberikan jawaban dan balasan yang tepat atas nama Anda. Jangan sampai
ia merusak kontrak yang menguntungkan Anda, atau tak berdaya dalam menangani
kontrak yang merugikan Anda. Jangan sampai ia tidak tahu posisi dan nilai
kedudukan dirinya dalam semua urusan, karena orang yang jahil akan nilai
dirinya niscaya akan lebih jahil akan nilai orang lain. Lalu, penunjukkan Anda akan para pegawai ini tidak boleh
berdasarkan intuisi dan firasat, atau rasa puas dan prasangka baik Anda semata,
karena orang-orang bisa memancing intuisi dan firasat para pemimpin dengan
cara-cara yang dapat mengambil hati dan memberikan pelayanan yang baik, padahal
tidak ada di dalamnya sedikitpun ketulusan dan kejujuran. Oleh sebab itu, Anda
harus menguji mereka dengan apa yang telah mereka lakukan di bawah orang-orang
saleh sebelum Anda. Berikan kepercayaan Anda kepada orang yang mempunyai nama
baik di mata rakyat, dan kepada orang yang paling masyhur dengan kejujurannya,
karena yang demikian ini merupakan bukti atas ketulusan Anda kepada Allah dan
kepada rakyat yang dipimpin Anda. Tetapkan seorang kepala bagi setiap bagian urusan. Seorang
kepala harus mampu mengatasi urusan-urusan besar, dan tidak dibingungkan oleh
kesibukan dan tumpukan kerja. Bilamana ada kebusukan pada para sekretaris Anda lalu Anda
sendiri mengacuhkannya, Andalah yang bertanggungjawab terhadap kebusukan
tersebut. 6. Perdagangan dan Industri Sekarang, terimalah arahan tentang pedagang dan pengusaha.
Berikan kepada mereka nasehat yang baik, apakah mereka menetap (bertoko),
berniaga dari satu negeri ke negeri lain, atau pekerja keras. Sebab, mereka
adalah sumber keuntungan dan sarana penyediaan barang-barang yang berguna. Mereka
membawa (import) barang-barang itu dari negeri-negeri nan jauh dan terpencil,
melalui darat maupun laut, padang dan bukit, dimana orang-orang tidak bisa
saling bertemu di pusat-pusat perdagangan negeri-negeri itu. Mereka pun tidak
berani pergi ke pusat-pusat itu, karena mereka (suka) selamat, aman dari
penipu, dan damai dari penjarahan. Maka itu, berikanlah perhatian pada urusan
mereka, baik di saat mereka berada di sisi Anda ataupun di saat mereka berada
di perbatasan wilayah Anda. Akan tetapi, ingatlah bahwa banyak dari mereka menunjukkan
perlakuan yang sangat menyulitkan, dan begitu kikir. Mereka menimbum pangan
demi meraih keuntungan dan menjualnya dengan harga yang mahal. Hal ini sangat
menyusahkan banyak orang, dan sebuah aib bagi pemimpin. Cegahlah mereka dari
menimbun, karena Rasulullah (saw.) telah melarangnya. Perniagaan harus penuh
dengan kemudahan; timbangannya harus adil dan harga-harga tidak merugikan
penjual dan pembeli. Dan, setelah Anda sampaikan peringatan, jika seseorang
menentang perintah Anda, lalu melakukan kejahatan penimbunan, maka jatuhkanlah
hukuman terhadapnya sebagai pelajaran, tetapi jangan berlebih-lebihan. 7. Kaum Miskin Hati-hatilah! Takutlah kepada Allah tentang ihwal kaum
miskin yang tidak mempunyai cukup usaha, yang tak punya dan tak berdaya. Di
antara mereka terdapat orang yang menanggung sengsaranya secara diam-diam, dan
orang-orang yang mengemis. Lindungilah hak-hak mereka, sebagaimana Allah yang
telah menuntut Anda untuk melindungi mereka. Untuk mereka sisakan bagian dari
anggaran negara (baitul mal), dan bagian dari hasil bumi dan pertanian yang
diperoleh sebagai zakat di setiap area, karena di dalamnya -yang jauh maupun
yang dekat- mereka mempunyai bagian yang sama. Hak-hak semua orang dari kaum ini telah diamanatkan pada
Anda. Karena itu, jangan biarkan Anda dipisahkan jauh oleh kemewahan apa pun
dari mereka. Udzur Anda tidak akan diterima tatkala mengabaikan hal-hal kecil
demi konsentrasi Anda pada urusan-urusan besar. Maka, janganlah Anda
mengabaikan mereka, dan jangan palingkan wajah Anda dari mereka karena
kesombongan. Perhatikanlah urusan orang-orang dari mereka yang segan
mendekati Anda karena penampilan mereka yang tak enak dipandang atau dipandang
rendah oleh orang-orang. Angkatlah orang-orang yang terpercaya, takwa dan
sederhana, untuk (mengurusi) mereka. Mereka ini harus memberitahukan kepada
Anda keadaan para fakir-miskin. Kemudian perlakukan mereka (fakir-miskin)
dengan rasa tanggung jawab kepada Allah pada hari Anda akan menemui-Nya, karena
bagian rakyat inilah, lebih daripada selainnya, yang paling patut menerima
perlakukan yang adil, sementara hak-hak orang lain pun harus Anda penuhi
sebagai tanggung jawab kepada Allah. Uruslah para yatim-piatu dan orang-orang berusia lanjut yang
tidak mempunyai sumber (nafkah) dan tidak mau meminta-minta. Ini berat bagi
para pemimpin. Karena memang semua hak itu berat, dan Allah meringankannya bagi
orang-orang yang mendambakan (kebahagiaan) akhirat. Dengan demikian, mereka
akan tabah menanggung kesulitan dan menjadi yakin akan kebenaran janji Allah
kepada mereka. Dan tetapkanlah waktu-waktu untuk mendengarkan keluhan-keluhan
mereka, dimana Anda mengkhususkan diri untuk mereka. Dan duduklah bersama
mereka, sehingga Anda merendah diri karena Allah, Dzat yang menciptakan Anda. Untuk itu, Anda harus menjauhkan tentara dan para pembantu
Anda, seperti para ajudan, pengawal dan polisi, supaya siapa saja dari mereka
dapat berbicara dengan Anda tanpa lagi merasa cemas dan kuatir, karena saya
pernah mendengar Rasulullah (saw.) bersabda lebih dari sekali bahwa “Kaum di
kalangan Anda dimana hak kalangan lemah tidak dipenuhi oleh kalangan yang kuat,
tidak akan mencapai kesucian”. Bersabarlah atas kekakuan dan ketidakmampuan mereka
berbicara. Jauhkan diri Anda dari kepicikan dan kesombongan, karena dengan cara
inilah Allah akan membentangkan rahmat-Nya di hadapan Anda, dan memberikan
ganjaran kepada Anda atas ketaatan kepada-Nya. Apa saja yang dapat Anda berikan
kepada mereka, berikanlah dengan ramah. Tetapi, bila Anda hendak menolak, tolaklah
dengan baik dan tanpa berdalih. Kemudian, ada hal-hal tertentu yang harus Anda lakukan
sendiri. Umpamanya, menjawab para pejabat Anda bilamana sekretaris tidak mampu
melakukannya, atau untuk menangani keluhan-keluhan bila para pembantu Anda tak
dapat melakukannya. Selesaikanlah pekerjaan tepat pada jadwalnya, karena setiap
hari mendatangkan pekerjaan sendiri. Hubungan dengan Tuhan
Tentukanlah waktu-waktu terbaik dan termulia yang akan Anda
habiskan antara Anda dengan Allah Yang Maha Agung, walaupun memang semua waktu
itu sama saja di sisi Allah jika ada niat yang tulus dan melindungi rakyat. Hendaknya usaha mengikhlaskan diri (demi Allah dan) kepada
agama ialah mendirikan kewajiban-kewajibannya. Maka itu, persembahkan kepada
Allah sebagian dari kegiatan fisik anda di waktu malam dan siang. Dan,
penuhilah apa saja yang mendekatkan diri Anda kepada-Nya secara sempurna, tanpa
cacat atau kekurangan. Usahakan pengabdian ini sekuat fisik Anda. Bila Anda
memimpin salat Jamaah, janganlah terlalu lama atau malah terlalu cepat, karena
di antara rakyat itu ada orang sakit atau orang yang mempunyai keperluan
mendesak. Saya pernah bertanya (kepada Rasulullah saw.) tatkala diperintahkan
untuk berangkat ke Yaman, “Bagaimana saya harus memimpin rakyat solat di
sana?”, beliau menjawab, “Lakukanlah salat sebagaimana solat-nya orang yang
paling lemah di antara mereka, dan sayangilah orang-orang yang beriman!” Bersama Rakyat
Janganlah Anda berlama-lama menjauhkan diri dari rakyat,
karena pengucilan diri pemimpin dari rakyat adalah semacam pandangan sempit dan
menyebabkan ketidaktahuan tentang keadaan mereka. Pengucilan diri dari mereka
mencegah pemimpin dari mengetahui ihwal urusan dan hidup mereka, dan sebagai
akibatnya ia akan memandang hal-hal besar menjadi kecil dan hal-hal kecil
menjadi besar, hal-hal yang baik menjadi buruk dan hal-hal buruk menjadi baik,
kebenaran dicampur aduk dengan kebatilan. Bagaimanapun, pemimpin itu layaknya
manusia biasa; ia tidak akan dapat mengetahui hal-hal yang disembunyikan rakyat
dari pandangannya. Tak ada tanda-tanda besar di wajah kebenaran yang dengannya
bisa dipilah dari berbagai macam ungkapan kejujuran dari kebatilan. Dalam hal
ini, Anda tidak keluar dari dua kelompok: sebagai seorang pemurah dalam
memberikan hak-hak, dan kalau demikian maka mengapa Anda bersembunyi padahal
Anda melaksanakan kewajiban dan perbuatan baik Anda? Atau, Anda sebagai korban
kekikiran, dalam hal ini maka alangkah cepatnya Anda menahan rakyat untuk tidak
menuntut Anda, mengingat mereka telah putus asa dan mengeluhkan perlakuan
(kikir) Anda. Padahal, begitu banyak keperluan rakyat kepada Anda yang tidak
membebani Anda, seperti keluhan mereka terhadap kedzaliman atau penuntutan
keadilan dalam suatu perkara. Selanjutnya, di sekeliling pemimpin terdapat orang-orang khusus
dan orang-orang dekat. Pada mereka ada penyalahgunaan, kesombongan, dan
perlakuan yang tidak adil. Dalam hal ini, Anda harus menghancurkan benih-benih
keburukan mereka dengan cara memerangi sebab-sebab kemunculannya. Janganlah
menghadiahkan sepetak tanah atau lahan pun kepada mereka, atau kepada para
pendukung Anda. Jangan sampai mereka mengharapkan dari Anda kepemilikan tanah
yang mungkin menimbulkan kerugian kepada orang-orang sekitarnya sekaitan dengan
masalah pengairan dan pelayanan umum, yang bebannya dipikulkan kepada orang
lain, sehingga mereka dapat menuai hasil ruah, sementara Anda tidak. Keburukan
ini akan merugikan Anda di dunia ini juga di akhirat. |