Akhlak Pecinta AhlulbaitDeprecated: Function eregi_replace() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 99 Deprecated: Function split() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 103 Oleh: Syaikh Shaduq
1. Dari Ayahandaku, semoga
Allah swt memberi rahmat kepadanya, ia mengatakan telah meriwayatkan kepadaku
Ali Bin Husain Asyad Abadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata
Abu Ja’far: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya
mengatakan cinta kepada Ahlulbait? Imam menjawab, “Demi Allah , tiada lain
Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-Nya, Mereka
hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak
berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik
kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim,
jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik,
Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”.Jabir
kemudian mengatakan: “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi
tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”. Beliau mengatakan,” Wahai Jabir janganlah engkau bermazhab
kepada orang-orang yang hanya mengatakan aku cinta Ali as dan berwali
kepadanya, dan jika ada yang mengatakan aku cinta kepada rasul dan dan
Rasulullah lebih baik dari Ali as, tapi kemudian tidak mengikuti jalannya tidak
mengamalkan sunnahnya maka kecintaannya itu tidak bermanfaat sedikitpun. Maka
bertakwalah kepada Allah dan beramalah karena Allah, karena tidak ada
kekerabatan antara Allah dan siapapun. Hamba yang paling dicintai dan dihormati
di sisi Allah adalah yang paling bertakwa dan yang paling mentaati-NYA.Wahai
Jabir seseorang hamba tidak bisa mendekati Tuhannya kecuali dengan
mentaati-NYA. Arti dibebaskan dari Neraka tidak ada artinya dan tidak ada
satupun diantara kalian yang menjadi hujjah bagi Allah. Siapa yang ta’at itulah
bagian dari kami dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah maka itu musuh
kami, wilayah (kesetian) kepada kami tidak bisa dicapai kecuali dengan
ketakwaan dan kewara’an. 2. Imam Shadiq as
mengatakan: “Syiah kami adalah ahli wara’, ahli ijtihad, penunai
janji, amanah, ahli zuhud, ahli ibadah, suka sholat 51 raka’at sehari semalam,
tahajud di malam hari, shaum di siang hari, membersihkan harta-harta mereka dan
haji ke tanah suci.” 3. Dari Muhammad bin Musa
Al-Mutawakil dari Ahmad bin Abdullah dari Abi Abdillah ia mengatakan:“Tiada lain syiah Ali kecuali yang bersih perut dan
kemaluannya, beramal untuk tuhannya, mengharapkan pahala dan takut kepada
siksa-NYA.” 4. Muhammad bin Azlan
mengatakan aku bersama Aba Abdillah, kemudian seseorang masuk dan mengucapkan
salam. Ia ditanya bagaimana orang-orang yang engkau tinggalkan. Si lelaki yang
datang tadi memuji-mujinya. Kemudian Aba Abdillah bertanya seberapa sering
orang-orang kaya mereka mendatangi orang-orang miskin. Lelaki tadi menjawab
sangat jarang. Kemudian ia ditanya lagi sejauhmana orang-orang kayanya
menjenguk orang-orang miskin? . Lelaki tadi menjawab, :“Tuan
menyebutkan sifat-sifat yang tidak dimiliki mereka. Abu Abdillah kemudian balik
mengatakan,” Kenapa pula engkau menyebut mereka sebagai syiah?” 5. Semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, Seorang rawi
mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Aabadi dari Jabir
bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada
Ahlulbait, demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa
kepada Allah dan mentaati-NYA, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan,
kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat,
berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir,
yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali
dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga
mereka”. Jabir kemudian mengatakan, “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal
mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”. Lalu aku
bertanya,”Dimana bisa kutemukan orang-orang seperti itu?” Imam menjawab,
“Mereka ada di pinggiran diantara pasar-pasar Itulah mereka yang dimaksud
dengan firman Allah “merendahkan hati terhadap orang-orang mukmin dan berwibawa
di depan orang-orang kafir.” 6. Meriwayatkan sebuah hadis kepadaku
Muhammad bin Husan bin Alwalid semoga Allah meridhai mereka dari Mufadhol bin
Qais dan Abi Abdillah alaihi as. Beliau mengatakan: “Berapa syiah kami di Kufah?” Aku menjawab:” lima puluh ribu. Beliau
lantas mengatakan: “Saya mengharapkan jumlahnya hanya 20. Kemudian
beliau mengatakan: “Demi Allah aku harap di Kufah syiah kami hanya ada
25 orang yang mengetahui urusan kami dan dan tidak berkata tentang kami kecuali
dengan benar.” 7. Meriwayatkan sebuah
hadis kepada kami Muhammad bin Majilwaih dari Abu Abdillah Berkata kepadanya
Abu ja’far Ad-Dawaniqi di Hirah dimasa pemerintahan Abi Al-Abbas: “Ya Aba Abdillah, bagaimana dengan Syiahmu yang
mengeluarkan apa yang ada di dalam hatinya dalam satu majlis sehingga diketahui
madzhabnya”. Beliau
mengatakan: “Itu karena memiliki kemanisan iman di dadanya dan
karena manisnya menjadi tampak sejelas-jelasnya.” 8. Meriwayatkan sebuah hadis kepadaku Ahmad bin Muhammmad
bin Yahya al-‘Athor dari Muhammad bin Sadir ia mengatakan Bahwa Abu abdillah
mengatakan: “Jika tiba hari kiyamat makhluk-makhluk akan
dipanggil dengan ibu-ibu mereka kecuali kami dan syiah kami karena tidak ada
hubungan darah diantara kami.” 9. Meriwayatkan sebuah hadis dari Muhammad bin Majilwaeh
meriwayatkan sebuah hadis kepada kami Umar bin Muhammad bin Abi Qosim dari
Harun bin Muslim dari Musidah bin Shodaqo. Ia mengatakan Abu Abdilah ditanya
tentang syiah kami beliau menjawab: “Syiah
kami yang mempelopori kebajikan dan menahan dari keburukan, menunjukkan hal-hal
yang indah dan bersegera dalam melakukan perintah Tuhan, karena mengharapkan
rahmatnya. Merekalah dari kami kembali kepada kami dan bersama kami dimana saja
berada.” 10. Ayahandaku meriwayatkan sebuah hadis kepadaku ia
mengatakan telah meriwayatkan kepadanya Sa’ad bin Abdilllah dari Ali bin Abdul
Aziz ia mengatakan Abu Abdillah mengatakan:
“Ya Ali bin Abdil Aziz janganlah kau tertipu dengan tangisan mereka, karena
ketakwaan itu adanya di hati.” 11. Ayahandaku meriwayatkan sebuah hadis
kepadaku ia mengatakan meriwayatkan sebuah hadis kepadaku Abdullah bin ja’far
Alhumairi dari Mus’idah bin Shodaqoh dari Ashodiq, Rasulullah saw mengatakan: “Barang
siapa yang nestapa karena perbuatan buruk dan memiliki perjalanan hidup
yang baik ialah orang mukmin.” 12. Dengan sanad yang sama Abu Abdilah
mengatakan: “Alangkah jeleknya orang mukmin kalau dihinakan oleh
keinginannnya.”[] [1] Disadur dari kitab Shifât as-Syi‘ah, karya Syaikh
Shaduq (305-381).
|