AS dan Strateginya Menghadapi Kebangkitan Islam
Deprecated: Function eregi_replace() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 99
Deprecated: Function split() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 103
Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran dan dimulainya proses
kebangkitan Islam, wacana dunia Islam memiliki definisi dan makna baru yang tak
lagi terikat dengan batasan geografis. Republik Islam Iran sebagai pusat
gejolak dan kebangkitan Islam merupakan markas krisis dan gejolak. Harus diakui
bahwa pengaruh terpenting dari Revolusi Islam Iran adalah dampaknya terhadap
kebangkitan dunia Islam. Prosesnya tidak hanya terjadi dalam kehidupan
spiritual individu saja melainkan menjalar hingga ke sektor politik. Saat ini,
agama Islam dijadikan sebagai landasan politik dan bahkan undang-undang
negara-negara Islam. Sebab itu, gelombang kebangkitan Islam dalam lembaga dan
organisasi perjuangan anti-aroganisme kini memilki format baru.
Sejak empat abad lalu, dunia merupakan ajang pementasan kolonialisme dan
imperialisme Barat. Namun Revolusi Islam Iran telah mengilhami setiap bangsa
untuk bangkit melawan arogansi Barat khususnya AS. Dukungan para pemimpin
Republik Islam Iran terhadap lembaga-lembaga Islam di berbagai negara telah
menimbulkan kesulitan bagi para kaum arogan yang merasa kepentingan mereka
terancam. Pasca kemenangan Revolusi Islam, AS menyusun strategi baru dan
menciptakan medan perang baru dalam menghadapi Iran. Propaganda AS dalam hal
ini ditargetkan agar dapat membendung perluasan gelombang kebangkitan Islam di
Iran ke berbagai negara lainnya. Strategi pertama adalah dengan menghantam
pemerintah Iran dalam rangka menampilkan kegagalan sistem pemerintahan Islam.
Dalam dua dekade terakhir AS gagal dalam membendung derasnya arus
kebangkitan dan pertumbuhan gerakan-gerakan islami di berbagai negara. Bahkan
kini AS merasa sangat terhimpit bahaya besar yang mengancam kepentingannya.
Salah satu contohnya adalah perlawanan para pejuang Hezbollah Lebanon
menghadapi agresi Rezim Zionis Israel. Kemenangan Hezbollah serta terusirnya
pasukan Israel dari wilayah pendudukan Lebaon merupakan alarm bahaya bagi AS
dan sekutunya. Mereka mengkhawatirkan gelombang kebangkitan dan perlawasan
Hezbollah itu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, AS memilih
strategi untuk memperlemah peran organisasi Islam di Lebanon dan lebih
menitik-beratkan pada peran pemerintah. Namun peluang keberhasilan strategi
tersebut sangat kecil mengingat Hezbollah telah memiliki tempat yang sangat
istimewa di hati masyarakat Lebanon. Tidak hanya itu, Hezbollah juga mendapat
dukungan spriritual dan finansial dan warga Lebanon dan terus melangkah maju
dalam merealisasikan tujuan-tujuan islaminya.
Terlepas dari masalah tadi, AS sendiri juga telah memperluas jangkauan
konfrontasinya dengan dunia Islam dengan menggulirkan prakarsa Timur Tengah
Raya dan jargon pemberantasan terorisme. Apalagi AS berniat menindaklajuti
politiknya itu secara lebih ekstrim dan agresif. Perlu diingat bahwa agresi ke
Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam. Adapun
terkait negara-negara tetangga Iran dan di luar kawasan Timur Tengah, AS dan
sekutunya juga tampak lebih cerdik dan terperinci dalam meredam gelombang
kebangkitan Islam. Caranya adalah dengan menekan pihak pemerintah untuk lebih
mempersempit ruang gerak organisasi islami negara negara yang bersangkutan.
Dalam menghadapi fenomena tersebut, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah
negara-negara Islam. Pertama, pemerintah dapat bertindak sebagai pengarah
kebangkitan dan perkembangan pemikiran islami. Dalam konteks itu, pemerintah
juga harus lihai dalam mengantisipasi setiap penyimpangan yang terjadi guna
menjaga persatuan. Pada saat yang sama, pemerintah juga dituntut untuk menyusun
program jangka panjang khususnya di bidang budaya dalam rangka membendung
propaganda asing. Dewasa ini, organisasi pergerakan kecil yang beraktivitas di
dalam negeri dapat mempengaruhi transformasi global. Contoh nyatanya adalah
gelombang dan gemuruh perjuangan Hezbollah Lebanon melawan pasukan Israel.
Dunia menyaksikan besarnya pengaruh kemenangan Hezbollah terhadap transformasi
dunia Islam dan global.
Poin kedua adalah dukungan spiritual dan finansial pemerintah terhadap
gerakan-gerakan islami agar aktivitas mereka dapat lebih ditingkatkan dalam
menghadapi politik konfrontatif asing. Ketiga, pemerintah diharapkan memberikan
penjelasan dan definisi yang tepat terkait terorisme agar tidak dapat diselewengkan
untuk menumpas gerakan-gerakan islami. Hal ini dinilai sangat urgen mengingat
setiap negara Islam memiliki visi dan strategi yang berbeda-beda di sektor
politik, budaya, dan ekonomi. Jika hal ini dapat terwujud, penyelarasan
kebijakan antarnegara Islam akan dengan sangat mudah tercapai.
Pada hakikatnya, terciptanya peluang interaksi dan kerjasama konstruktif dalam
hubungan budaya, ekonomi, politik, dan keamanan, antarnegara Islam dapat
mewujudkan akar interaksi dan hubungan yang erat serta berlandasakan pada
nilai-nilai Islami.[islamalternatif]
|