Bagaimana Fenemona yang Belum Terjadi Dapat Diketahui oleh Tuhan?Deprecated: Function eregi_replace() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 99 Deprecated: Function split() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 103 Dalam kajian teologi tentang masalah ilmu Tuhan, Anda
berkata: “Tuhan mengetahui segala sesuatu, baik yang akan datang, yang telah
berlalu maupun masa sekarang dalam bentuk yang sama. Tidak ada satupun yang
tersembunyi dari ilmu Tuhan dan ilmu-Nya terhadap semua fenomena berupa ilmu
hudhuri. Artinya semua fenomena hadir di hadapanNya serta tidak ada hijab dan
penghalang antara Tuhan dengan semua fenomena baik yang akan datang, yang sudah
berlalu maupun masa sekarang.” Pernyataan ini bisa diterima ketika berhubungan dengan
fenomena-fenomena masa sekarang dan masa lalu, akan tetapi fenomena yang
berhubungan dengan masa yang akan datang sepertinya terjadi kerancuan; karena
sesuatu yang belum terjadi dan belum terwujud bagaimana mungkin bisa hadir di
sisi Tuhan ? Jawab:
Kunci penyelesaian kerancuan ini dan kerancuan-kerancuan
yang serupa sudah dijelaskan pada kajian teologi. Masa lalu, masa yang akan
datang dan masa sekarang merupakan satu konsep buatan pikir dan keterbatasan
wujud manusia. Karena, wujud kita baik dari segi ‘waktu’ atau dari segi ‘ruang’
merupakan wujud yang terbatas. Artinya, kita berada pada titik tertentu dari
ruang dan waktu. Ketebatasan wujud kita dari sisi ruang, menghasilkan konsep-konsep
‘dekat dan jauh’ bagi kita. Jika seandainya wujud kita mencakup atau memenuhi
seluruh alam, apakah akan berarti konsep jauh dan dekat bagi kita? Begitu juga keterbatasan kita dari segi waktu, dengan
tergambarkannya konsep masal lalu, masa yang akan datang serta masa sekarang
pada benak kita. “Masa sekarang” adalah waktu sebelum kita sekarang dimanapun
wujud kita berada. Oleh karenanya, “masa lalu” menurut kita, bagi orang yang
hidup satu abad sebelum kita adalah “masa sekarang” dan bagi orang yang hidup
dua abad sebelum kita adalah “masa akan datang.” Untuk wujud ‘tidak terbatas’ yang ada pada setiap ruang dan
waktu, konsep-konsep seperti ini tidaklah berarti. Baginya masa yang akan
datang dan masa yang lalu adalah masa sekarang dan baginya semua itu hadir
disisinya dalam bentuk yang sama. Contoh: Seseorang yang dari semenjak kecilnya ia selalu
melihat sekelompok unta dari dalam kamarnya dan setiap ia melihat tidak terjadi
penambahan satupun bagi unta-unta tersebut. Masa lalu, masa sekarang dan masa
yang akan datang sudah tergambar dalam otaknya gambaran untuk sekelompok unta
tersebut ( karena ruang pandangnya yang terbatas ). Akan tetapi orang yang
melihatnya dari luar kamar dan melihat unta-unta tersebut secara sempurna, ia
melihat semua sekaligus dalam keadaan bergerak. Dengan kata lain, bagi wujud
yang berada di atas ruang dan waktu, semua fenomena berada pada tempatnya
sendiri-sendiri, hadir di sisinya. Ucapan kita tentang bahwa, fenomena-fenomena masa yang akan
datang pada jaman sekarang tidak/belum terwujud, adalah benar. Karena,
‘al-an’ menunjukan masa sekarang dimana kita hidup, akan tetapi ini
bukanlah alasan bahwa masa yang akan datang tidak (akan) ada walau pada
tempat/kondisinya. Akan tetapi setiap wujud ada pada tempat/kondisinya
sendiri-sendiri dan tidak mungkin kita menghapusnya dari lembaran wujud. Kita
bisa mengatakan bahwa besoknya hari ini adalah tidak ada akan tetapi
tidak bisa mengatakan bahwa ia sama sekali tidak ada. (Perhatikan baik-baik!)
[Sumber: www.wisdoms4all.com] |