Perbedaan Islam dengan KristenMereka berkata kaum Nasrani sangat bangga dengan tidak
adanya istilah perang pada mereka. Kita menyatakan Islam juga bangga dengan
adanya aturan jihad yang dimiliki. Wajar saja kaum Nasrani tidak memiliki jihad
karena mereka tidak memiliki apa-apa. Mereka tidak memiliki masyarakat, tidak
pula undang-undang serta bangunan masyarakat yang berlandasarkan ajaran Kristen
sehingga tidak memerlukan peraturan. Agama Kristen sangat sederhana, empat
aturan yang berkaitan dengan akhlak ditambah beberapa nasihat. Misalnya:
berkatalah jujur, jangan berbohong, jangan mengambil harta orang lain. Tentu
saja mereka tidak memerlukan jihad. Islam agama yang memahami bahwa kewajibannya adalah
membangun sebuah masyarakat. Islam datang membangun masyarakat, negara dan
pemerintahan. Ajarannya membenahi dunia. Agama seperti ini tidak layak jika
tidak memiliki kepedulian, tidak mungkin ada jika tidak memiliki aturan jihad.
Layaknya sebuah negara tanpa pasukan adalah tidak mungkin. Agama Kristen cakupannya
terbatas, sedangkan Islam memiliki cakupan yang luas. Kristen tidak lebih dari
batasan kecil, sedangkan Islam memiliki pandangan atas seluruh aspek kehidupan
manusia. Islam memiliki aturan sosial, ekonomi dan politik. Islam datang
membangun pemerintahan dan negara yang berdaulat. Lalu bagaimana bisa Islam
tidak memiliki pasukan. Bagaimana bisa tidak memiliki aturan jihad? Islam dan Perdamaian
Salahlah orang yang mengatakan bahla agama harus selalu
bertentangn dengan perang. Agama harus cinta perdamaian dan tidak mendukung
perang karena perang adalah buruk. Memang benar bahwa agama harus menjadi
pendukung perdamaian. Al-Quran juga mengatakan والصلح خير ,
perdamaian adalah yang terbaik (Surat An-Nisa:128) . Tetapi pada saat yang sama
juga harus mendukung perang. Ketika relasi dalam hidup berdampingan tidak lagi
saling menghormati dan hukum dikuasai oleh penindas. Ketika mereka hendak
melenyapkan kemuliaan manusia. Pada kondisi ini jika kita menyerah artinya
harus merasakan kehinaan atau kerendahan dalam bentuk lain. Islam menyatakan
berdamailah dengan mereka yang siap dan sepakat dengan perdamaian. Tetapi
perang akan terjadi jika pihak lawan menghendaki peperangan. Persyaratan Perang
Bahasan kedua adalah dalam kondisi yang bagaimana
Islam menyerukan untuk berperang. Ayat pertama dalam Al-Quran berkaitan dengan
jihad (berdasarkan kesepakatan ahli tafsir) adalah ayat yang terdapat dalam
Surat Al-Hajj: إِنَّ اللَّهَ يُدافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ اللَّهَ
لا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ (38) أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقاتَلُونَ
بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَ إِنَّ اللَّهَ عَلى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ (39) الَّذِينَ
أُخْرِجُوا مِنْ دِيارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلاَّ أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا
اللَّهُ وَ لَوْ لا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ
صَوامِعُ وَ بِيَعٌ وَ صَلَواتٌ وَ مَساجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ
كَثِيراً وَ لَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ
عَزِيزٌ (40) الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقامُوا الصَّلاةَ وَ
آتَوُا الزَّكاةَ وَ أَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَ نَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَ
لِلَّهِ عاقِبَةُ الْأُمُورِ (41) “Sesungguhnya Allah membela orang orag yang telah
beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang berkhianat lagi
mengingkari nikmat. Telah diizinkan perang bagi orang orang yang ditindas, dan
sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. Orang orang yang
telah diusir dari kampung halaman mereka tampa alasan yang benar, kecuali
karena mereka telah mengatakan:”Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah
tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dari sebagian yang lain, tentulah
telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, tempat-tempat ibadah orang Yahudi
dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)”. {QS. Al-Hajj (22) :38-40}. Ayat yang sangat menakjubkan. Ayat yang pertamakali
berkaitan dengan jihad. Kaum Muslimin Mekkah
Sebagai pengantar patut disampaikan bahasan berkaitan dengan
kondisi kaum muslimin di masa awal Islam. Seperti telah diketahui wahyu turun
di Mekah ketika Rasul Mulia saw berusia 40 tahun. Selama 13 tahun Beliau saw
dan sahabatnya mendapat gangguan dari kaum kafir Qurays. Demikian sulitnya
keadaan mereka hingga mereka berhijrah dari Mekah setelah mendapat izin dari
Rasulullah saw. Mereka hijrah ke Habaysah. Kaum muslimin berkali-kali meminta
izin dari Rasul saw untuk melakukan perlawanan, tetapi Rasul saw selama 13
tahun tidak mengabulkan permohonan mereka. Kebijakan ini memiliki falsafah
tersendiri. Mereka tetap bertahan hingga keadaan yang sangat sulit. Dari sisi
lain Islam telah meluas sampai luar kota Mekkah, yaitu kota Madinah. Sebagian
kecil dari penduduk Madinah telah menjadi muslim, mereka datang dan berbai'at
kepada Rasul saw. Mereka juga berjanji untuk melindungi Rasul saw jika datang
ke Madinah. Rasul saw hijrah ke Madinah, dan disusul secara bertahap
oleh kaum muslimin. Selanjutnya di kota Madinah untuk pertama kalinya terwujud
sebuah pusat kegiatan yang merdeka. Meski demikian pada tahun pertama hijrah
Rasul saw tidak mengizinkan perlawanan dilakukan. Pada tahun kedua hijrah ayat
tersebut di atas turun sebagai ayat pertama tentang jihad. Perhatikan nada
ayat: الذين امنوا ان الله يدافع عن Allah membela Ahli Iman. Allah tidak
menyukai pengkhianatan kaum kafir atas pengkhianatannya kepada kalian. Mereka
pada dasarnya kafir nikmat. Allah berfirman: أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا Telah diizinkan untuk berperang terhadap mereka yang
memerangi kalian. Artinya adalah: Wahai kaum muslimin! Berperanglah dengan kaum
kafir yang memerangi kalian. Inilah yang dinamakan membela diri. Mengapa izin
diberikan? Dengan dalil bahwa orang tertindas harus membela dirinya sendiri. Selanjutnya Allah berjanji untuk menolong: وَ إِنَّ اللَّهَ عَلى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ Sesungguhnya Allah berkuasa menolong mereka. الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلاَّ
أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ Yaitu orang-orang yang dikeluarkan dari tempat tinggalnya
dengan paksa dan mereka tidak memiliki penolong selain berkata: ربنا
الله
Dan kami telah mengizinkan orang-orang tersebut untuk berperang. Perhatikan bagaimana nada membela diri terlihat jelas. Selanjutnya
dijelaskan pula falsafah jihad secara menyeluruh. Al-Quran sangat menakjubkan
ketika menjelaskan suatu hakikat, juga ketika mengingatkan poin-poin penting.
Selanjutnya Al-Quran menyebutkan kalimat tersebut seolah-olah Quran berhadapan
dengan protes dan pertanyaan kaum Nasrani. Mereka yang mengatakan: Wahai Quran!
Mengapa Quran yang merupakan kitab suci memberi izin untuk berperang? Perang
adalah sesuatu yang buruk. Seharusnya Quran hanya berkata damai, kelembutan dan
ibadah ritual saja. Quran mengatakan tidak demikian. Jika pihak lawan memulai
serangan dan pihak lainnya tidak melakukan perlawanan, maka seluruh pusat
ibadah akan musnah: وَ لَوْ لا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ
لَهُدِّمَتْ صَوامِعُ وَ بِيَعٌ وَ صَلَواتٌ وَ مَساجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ
اللَّهِ كَثِيراً Jika Allah tidak menghalangi serangan sebagian kelompok
melalui segolongan manusia lainnya, maka segala bentuk pusat peribadatan akan
musnah. Tempat ibadah agama Yahudi akan hancur demikian juga pusat kegiatan
penganut kepercayaan spiritual, mesjidpun akan punah. Sekelompok manusia
melakukan serangan hingga tak seorangpun dibiarkan bebas menyembah Tuhan dalam
segala bentuk peribadatan. Quran selanjutnya menjanjikan
pertolongan-Nya:
وَ لَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ Allah Swt akan menolong orang-orang yang menolong-Nya (yaitu
orang yang membela kebenaran). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan Agung. Perhatikan bagaimana Allah swt menyifati orang-orang yang
menolong-Nya. Allah menolong orang-orang yang membela dirinya sendiri. Mereka
yang ketika mendirikan sebuah pemerintahan dengan bentuk: الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ Orang-orang yang ketika kami berikan tempat serta
pemerintahan di bumi, ketika kami berikan kekuatan dan kekuasaan mereka seperti
demikian. Bagaimana mereka? أَقامُوا الصَّلاةَ Mereka menyembah Tuhan. وَ
آتَوُا الزَّكاةَ Mereka membayar zakat. (Shalat adalah kata kunci untuk
melakukan hubungan yang benar dengan Tuhan. Sedangkan zakat merupakan bentuk
relasi yang benar antara manusia dengan sesamanya). Mereka menyembah Allah
dengan ikhlas dan menolong orang lain. وَ أَمَرُوا
بِالْمَعْرُوفِ وَ نَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ Mereka berjanji untuk menyuburkan kebaikan
dan memerangi keburukan. وَ لِلَّهِ عاقِبَةُ الْأُمُورِ Dan Allahlah
pembalas segala perbuatan. Kita telah memahami bagaimana Quran menjelaskan jihad secara
mendasar. Jihad bukan sebuah serangan dan agresi atau penguasaan, tetapi jihad
merupakan perlawanan atas serangan. Perlu saya tambahkan serangan yang harus
dilawan bukan hanya serangan fisik terhadap tanah air saja. Bentuk serangan
bisa saja agressor tetap berada di tanah airnya sendiri, tetapi mereka
menganiaya orang-orang lemah yang disebutkan Al-Quran sebagai mustadh'afin.
Anda tidak bisa berlepas tangan dalam kondisi ini. Anda memiliki tanggung jawab
untuk membebaskan mereka. Semua itu adalah bentuk agresi. Masyatakat harus
terbebaskan dari kungkungan pemikiran dan selainnya. Pada kondisi ini, jihad merupakan hal yang darurat. Layaknya
jihad yang dilakukan untuk mempertahankan diri di hadapan penindas yang
melakukan agresi. Makna umum dari difa (membela diri) berarti perlawanan
terhadap penindas yang ada. Selanjutnya perlu dibahas pula pada bentuk
penindasan dan serangan seperti apa Islam memandang jihad sebagai hal yang
darurat. Sumber:
Islammuhammadi |