REVOLUSI AL-HUSEIN: Menjaga Risalah MuhammadDeprecated: Function eregi_replace() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 99 Deprecated: Function split() is deprecated in /home/idalshia/public_html/page.php on line 103 REVOLUSI AL-HUSEIN: Menjaga Risalah Muhammad [1] (Oleh: Imam Khomeini) Imam Husein as. telah mengajarkan kepada kita apa yang harus dilakukan terhadap kedzaliman dan pemerintahan yang tiran. Imam tahu bahwa memilih jalan ini akan mengorbankan keluarga dan para sahabatnya, pun beliau tahu betul akan pengaruh serta dampak pilihannya itu. Berkat kebangkitan Imam Husein, wajah asli Yazid bin Muawiyah dan orang-orangnya tersingkap. Sejak awal, Yazid dan pengikutnya telah menginjak-nginjak nilai-nilai Islam, menyimpan kedengkian dan permusuhan terhadap Islam dan para pemimpin Islam. Di sini, pengorbanan Imam Husein berhasil menghancurkan dinasti Bani Umayyah. Berikutnya, kaum muslimin mulai menyadari betapa besarnya musibah yang menimpa mereka. Musibah inilah yang kemudian menggulingkan pemerintahan Bani Umayyah. Imam Husein as. juga mengajarkan kepada kita bahwa inilah jalan yang harus ditempuh oleh para pengikutnya. “Kalian jangan takut karena jumlah kalian sedikit”. Kuantitas itu tidak akan berpengaruh. Kualitas kesiapan dan jihad lah yang akan menentukan. Mungkin saja jumlah suatu kelompok itu besar, namun mereka kehilangan nilai kualitas. Sebaliknya, ada kelompok yang berjumlah sedikit dan mampu menunjukkan kualitas mereka. Pada jaman itu, beberapa saat setelah kesyahidan Imam Husein as, sebagian orang yang jahil mempropagandakan bahwa beliau adalah pemberontak yang melakukan makar terhadap pemerintahan yang berdaulat. Meski begitu, cahaya Ilahilah yang tetap memancar dan menerangi dunia. Lalu, apakah tugas ulama, khatib dan lapisan rakyat lainnya di bulan Muharam yang suci ini? Imam Husein as. bersama keluarga dan para sahabatnya telah menjelaskan tugas itu kepada kita, yaitu berjuang di tengah medan dan berdakwah di luar medan. Sejalan dengan pengorbanan Imam Husein as. di medan jihad yang bernilai di sisi Allah dan berperan dalam kesuksesan misi beliau, khotbah-khotbah Imam Sajjad as [2] dan Siti Zainab [3] pun mengambil peran dengan nilai yang nyaris sama atau bahkan sebanding dengan pengorbanan Imam Husein as. Orang-orang suci ini menjelaskan kepada kita bahwa dalam menghadapi kedzaliman, baik laki-laki maupun wanita, tidak boleh ada yang merasa takut. Di hadapan Yazid, Siti Zainab berdiri dengan tegas dan tegar, tetapi merendahkan diri sedemikian rupa di hadapan khalayak. Citra buruk Imam Husein as dan Ahlul Bait yang diupayakan oleh Bani Umayyah menjadi pudar dan hilang berkat pidato-pidato Imam Sajjad as dan Siti Zainab di Syam serta Kufah. Saat ini, negara Islam buah dari revolusi Imam Husein as juga menghadapi masalah serupa. Badan Amnesti Internasional yang lebih tepat disebut sebagai “Badan Pemalsu Internasional“ atau “Badan Pembohong Internasional“, mengeluarkan pernyataan yang memuat tuduhan-tuduhan terhadap Republik Islam Iran, persis dengan tuduhan musuh-musuh Islam terhadap Rasulullah, keluarga 'Ahlulbayt' dan para pengikutnya di masa-masa awal Islam. Orang akan merasa malu tatkala ia hidup di dunia yang di dalamnya media massa dan organisasi sebesar Badan Amnesti Internasonal itu membual kebohongan. Orang akan menilai sebuah kebejatan ketika ia hidup di jaman yang di dalamnya nilai-nilai kemanusiaan dikorbankan demi kepentingan kekuatan adidaya yang hanya mementingkan materi belaka. Sangat disesalkan bahwa sekarang ini kita dihadapkan pada bencana semacam ini. Seberapa besar dan agungnya tujuan seseorang itu, sebesar itu pula kesusahan yang harus ia tanggung. Kita sendiri pun masih belum tepat mengukur seberapa besar kemenangan kita. Kelak, dunia akan mengerti prestasi kemenangan kita ini. Namun begitu, semakin besar kemenangan ini, sekadar itu pula besarnya musibah dan cobaan kita. Kita tidak boleh lalai, lalu berharap bahwa musuh-musuh kita akan membiarkan kita, tidak lagi berusaha melenyapkan kita.
|